Pengelompokan Rumah Sakit Berdasarkan Indikator Kinerja Rumah Sakit

  • Gde Palguna Reganata Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali
  • I Gusti Ngurah Made Yudhi Saputra Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali

Abstract

Latar belakang: Kinerja dan service quality yang tinggi merupakan faktor terpenting tercapainya kepuasan pasien. Indikator kinerja rumah sakit disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan Tujuan: Mengetahui pengelompokan rumah sakit di Provinsi Bali berdasarkan indikator kinerja pelayanan rumah sakit tahun 2016. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat observasional (penjelasan) dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik total sampling untuk seluruh rumah sakit di Provinsi Bali. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis cluster. Hasil: Rata-rata BOR seluruh rumah sakit di Provinsi Bali 57,8 dimana nilai paling kecil 1,8 dimiliki oleh RS Graha Asih dan nilai paling besar 100,0 dimiliki oleh RSUP Sanglah. Rata-rata BTO seluruh rumah sakit di Provinsi Bali 59,9, rata-rata TOI 2,8, rata-rata ALOS sebesar 3,4. Proses klasterisasi dimulai dengan penentuan jarak menggunakan Euclidean dilanjutkan dengan proses aglomerasi sehingga diperoleh kombinasi 2-4 cluster rumah sakit. Simpulan: RSUP Sanglah menjadi rumah sakit dengan karakteristik indikator kinerja yang paling berbeda dibanding rumah sakit lainnya, selanjutnya RS Graha Asih dan RS Tk. IV TNI AD Singaraja menjadi satu kelompok, RSU Bunda dan RS BIIMC Nusa Dua menjadi satu kelompok, dan 38 rumah sakit lainnya menjadi kelompok paling besar (anggota paling banyak).

References

1. Muninjaya, A.A. Gde. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 220-234. 2004.

2. Setyowati T, Lubis A., Kristanti Ch M, Afifah T. Survei Kesehatan Nasional. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2004 – Substansi kesehatan. Status kesehatan, pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan kesehatan lingkungan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2004.

3. Sabarguna, BS. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Rumah Sakit Islam Jateng. DIY. 2004.

4. Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Yogyakarta. Andi Offset. 2004.

5. Tribun News. Kualitas Rumah Sakit di Indonesia Harus Ditingkatkan. Diakses Tanggal 8 September 2018.

6. Giancotti, M., Guglielmo, A., & Mauro, M. Efficiency and optimal size of hospitals: Results of a systematic search. PLoS ONE, 12(3), 1–40. http://doi.org/10.1371/journal. 2017.

7. Soejadi. Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Grafik Baber Jhonson Sebagai Salah Satu Indikator. Jakarta: Katiga Bina. 2010.

8. Indriani, P., & Sugiarti, I. (2014). Gambaran Effisiensi Penggunaan Tempat Tidur Ruang Perawatan Kelas III Di Rumah Sakit Umum Daerah. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 2(1), 2010-2015.

9. Hair Jr, Joseph F., Black, William C., Babin, Barry J., Anderson, Ralph E. Multivariate Data Analysis Seventh Edition. Pearson. New York. 2014.
Published
2019-11-30
How to Cite
REGANATA, Gde Palguna; SAPUTRA, I Gusti Ngurah Made Yudhi. Pengelompokan Rumah Sakit Berdasarkan Indikator Kinerja Rumah Sakit. Bali Health Journal, [S.l.], v. 3, n. 2, p. 56-61, nov. 2019. ISSN 2599-1280. Available at: <http://ejournal.unbi.ac.id/index.php/BHJ/article/view/81>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.34063/bhj.v3i2.81.