Bali Health Journal Volume 3 Issue 2 Supplement 1

PENGANTAR EDITOR
Editor’s Note

Meninjau Peran Fisioterapi Dalam Kasus-Kasus Musculoskeletal

Upaya kesehatan yang semula hanya berupa usaha penyembuhan penderita, berkembang ke arah kesatuan menyeluruh upaya kesehatan bagi masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Untuk melaksanakan pembangunan serta mencapai derajat kesehatan yang optimal tersebut, maka diperlukan suatu pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelaksanaan kesehatan yang bermutu yang dimaksudkan disini adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai standar dan etika pelayanan profesi.

Fisioterapi merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi selama daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, dan komunikasi. Fisioterapi berperan dalam menangani kasus salah satunya kasus  gangguan musculoskeletal. Gangguan musculoskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang dimana sistem musculoskeletal melibatkan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan punggung. Gangguan musculoskeletal seringnya merupakan penyakit degeneratif, penyakit yang menyebabkan jaringan tubuh rusak secara lambat laun. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan untuk bergerak, yang dapat menghambat kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan begitu pentingnya peranan fisioterapi  dalam menangani kasus gangguan musculoskeletal, kami menerbitkan edisi Bali Health Journal Volume 3 Issue 2 Supplement 1, dimana terdiri dari 6 artikel mengenai peran fisioterapi dalam kasus-kasus atau gangguan musculoskeletal.

Artikel pertama tentang analisis sikap pekerja menggunakan Rapid Entry Body Assesment (REBA), dimana posisi yang tidak tepat pada saat bekerja dapat menimbulkan Work Related Musculoskeletal Disorders (WRMSDs). Artikel kedua membahas mengenai Stroke Back Massage. Stroke Back Massage merupakan tindakan massage pada punggung atau bahu yang akan memberikan efek rileksasi. Efek yang ditimbulkan saat dilakukan Slow Stroke Back Massage akan mengurangi keluhan nyeri dimana memperbaiki peredaran darah dan terjadi vasodilatasi pembuluh darah di dalam jaringan dan artikel ke tiga membahas tentang pelatihan footwork yaitu pelatihan yang mempersiapkan otot-otot tungkai dan kaki agar bekerja lebih efektif dan efisien. 

Artikel keempat membahas tentang nyeri punggung bawah (NPB) miogenik yang merupakan permasalahan umum yang terjadi oleh karena stress pada otot punggung bawah. Peran penanganan fisioterapi dibutuhkan pada kasus NPB miogenik meliputi pemberian modalitas. Artikel kelima yaitu latihan keseimbanagan pada lansia balance strategy dan latihan jalan tandem.  melalui adanya mekanisme terhadap peningkatan kerja otot–otot postural yang optimal akan mempengaruhi keseimbangan tubuh menjadi lebih baik  dan artikel terakhir membahas tentang perbedaan efektivitas myofascial release technique dengan contract relax stretching dimana contract relax stretching terbukti memberikan pengaruh terhadap penurunan nyeri otot upper trapezius pada kondisi myofascial trigger points yang biasanya timbul akibat dari text neck syndrome.

Penting bagi pelaku pelayanan kesehatan khususnya fisioterapis untuk mengetahui serta menangani gangguan musculoskeletal yang sesuai dengan penanganan fisioterapi. Semoga dengan diterbitkan artikel yang ada dalam edisi suplemen Bali Health Journal ini dapat memberikan manfaat serta pengetahuan bagi khayalak pembaca.

 

Editor in Chief,
I Made Bakta

 

Published: 2019-12-31