Amma Toa - Budaya (Kearifan Lokal) Suku Kajang Dalam Di Bulukumba Sulawesi Selatan
Abstract
Penelitian ini dilandaskan atas maraknya aksi pembalakan liar hutan oleh oknum tak bertanggung jawab, melihat praktek hidup Suku Kajang atau yang disebut masyarakat adat Amma Toa dalam melestarikan kawasan hutannya seolah-olah memberi secercah harapan bagi kelestarian lingkungan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang budaya masyarakat Amma Toa Suku Kajang Dalam tentang pelestarian alam yang terletak di Bulukumba Sulawesi Selatan. Masyarakat Suku Kajang Dalam memiliki budaya Pasang ri Kajang dan Patuntung sebagai system religinya telah memberikan ‘pelajaran’, bahwa pengelolaan hutan atau lingkungan hidup sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia secara keseluruhan. Hubungan budaya masyarakat adat Amma Toa dengan lingkungan hutannya didasari atas pandangan hidup yang arif, yaitu memperlakukan hutan seperti seorang ibu yang harus dihormati, dilindungi dan dilestarikan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pemikiran penulis terhadap pelestarian lingkungan hutan dengan menggunakan metode wawancara dari nara sumber, kajian pustaka (literature review) untuk menjelaskannya.
References
Aziz, M. (2008). Pesan lestari dari negeri Amma Toa. Makasar : Pustakan Refleksi. Pemangku adat Tana Toa (2017). Komunikasi pribadi, tanggal 21 Oktober 2017.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (2017) Komunikasi pribadi, tanggal 21 Oktober 2017.
Restu, M., & Sinohadji, E. (2008). Boronga ri Kajang (hutan di Kajang). Makasar : Pustaka Refliksi.
Suriani. (2006). Tanah laksana ibu bagi Suku Kajang. Makassar: Pustaka Refleksi.
Widyasmoro. (2006). Kajang, Badui dari Sulawesi. Makassar: Pustaka refleksi.