Perkembangan dan Psikososial Balita Yang Berada Di Tempat Pengungsian Kabupaten Karangasem

  • Hesteria Friska Armynia Subratha Stikes Advaita Medika Tabanan
  • Ni Made Dewi Sariyani Stikes Advaita Medika Tabanan

Abstract

UNICEF (2012), menyatakan bahwa sasaran utama intervensi pada keadaan darurat pasca bencana yaitu balita atau anak di bawah usia lima tahun karena angka kematian balita adalah dua kali lipat dari kelompok usia lainnya Erupsi Gunung Agung pada tanggal 25 Nopember 2017, membuat warga yang tinggal 6 meter dari kawah dan sektoral 7.5 meter dari kawah harus mengungsi (Saut, 2017). Paturusi (2017), menyatakan jika hampir seluruh anak-anak yang berada di tempat pengungsian merasa trauma dan takut gunung Agung akan meletus lagi, sehingga diharapkan bantuan kesehatan dan fasilitas lain untuk memberikan pendampingan psikologis mengurangi trauma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan dan psikososial balita yang berada di tempat pengungsian Kabupaten Karangasem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengunakan studi kasus karena permasalahan perkembangan dan psikososial balita berbeda. Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan antara lain data primer yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari informan pada satu waktu tertentu. Pada minggu pertama sampai minggu ketiga berada di tempat pengungsian, banyak anak dan balita yang masih rewel karena belum bisa beradaptasi. Pada minggu selanjutnya, bayi, anak, dan balita banyak yang terserang batuk pilek secara bersamaan dan beberapa mengalami diare. Fasilitas kesehatan terhadap balita di tempat pengungsian menjadi perhatian yang sangat  penting. Petugas kesehatan lebih memperhatikan keadaan psikososial balita untuk mencegah trauma pasca bencana.

References

Anderson. (2005). Bringing Children into Focus on the Social Science Disaster Research Agenda. International Journal of Mass Emergencies and Disasters November 2005, Vol. 23, No. 3, pp. 159-175

Anonim. (2010). Kasus 5, Peran Lembaga-Lembaga Swasta Masyarakat. Available : https://www.bencanakesehatan.net/images/file/MERAPI_6.%20a.%20Studi%20Kasus%20 5.pdf

Aprianingsih. (2009). Indikator perbaikan kesehatan lingkungan anak. Jakarta: EGC.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2018). Rekapitulasi Data Pengungsi Peningkatan Aktivitas Gunung Agung.

Fadli, A. (2010). Buku pintar kesehatan anak. Jogjakarta: Pustaka Anggrek.

Glascoe, F.P, & Leew, S. (2010). Parenting behaviors, perceptions and psychosocial risk: impact on young children’s development. Journal of the American Academy of Pediatric.

Gunarsa, S., & Gunarsa.S.Y. (1991). Psikologis praktis : Anak, remaja dan keluarga.
Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Hidayat, A. (2010). Optimalisasi penggunaan KPSP pada keluarga sebagai upaya pencegahan gangguan perkembangan anak. Prosiding dalam Seminar Sains.

Hockenberry, M.J., Wilson, D., & Wong, D.L. (2009). Wong’s essential of pediatric nursing. St. Louis: Mosby Elsevier, inc

Hurlock. E.B. (2002). Perkembangan anak (M. Tjandrasa & M.Zarkasih, penerjemah). Jakarta : Erlangga.

Kearnay, A. (2013). Sekitar 35 juta balita masih berisiko jika target angka kematian anak tidak tercapai. Available : https://www.unicef.org/indonesia/id/media_21393.html

Kompas. (2018). Kisah Pengungsi Gunung Agung. Available:
http://regional.kompas.com/read/2017/12/03/07412731/kisah-pengungsi-gunung-agung- bahagia-dapat-pengobatan-gratis

Koplewicz, H.S., & Cloitre, M. (2006). Caring for kids after trauma, disaster and death: a guide forparents and professionals (2nd ed). New York University Chlid study center.

Greca, L., Silverman, & Wasserstein. (2002). Children's predisaster functioning as predictor of posttraumatic stress following Hurricane Andrew. Avaible at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9874901

Marini, R. (2012). “Penerapan Pola Asuh Orang Tua dalam Menumbuhkan Kemandirian pada Anak Usia Balita di Lingkungan UPTD SKB Kota Cimahi”.

Media Indonesia. (2017). Kesehatan Anak Pengungsi Gunung Agung Disorot. Avaible: http://www.mediaindonesia.com/news/read/135599/kesehatan-anak-pengungsi-gunung- agung-disorot/2017-12-08

Paturusi. (2017). Peduli Pengungsi Erupsi Gunung Agung. Sindo News : Bali.

Sacker, A., & Maria, A. (2006). Study Breastfeeding and Developmental Delay: Findings From the Millennium Cohort. Pediatrics 2006;118;e682-e689

Sahut, P.D. (2017). Gunung Agung Meletus, Asap Hitam Membumbung Tinggi. Available : https://news.detik.com/berita/3742965/gunung-agung-meletus-asap-hitam- membubung-tinggi

Siagian. (2014). Gambaran status gizi dan penyakit infeksi pada anak balita (12-59 bulan) di posko pengungsian erupsi gunung Sinabung Kabupaten Karo tahun 2014. Universitas Sumatra Utara

Undang-Undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Nomor 109 tahun 2002), Tambahan Lembaran Negara Nomor 4235.
Published
2018-08-09
How to Cite
SUBRATHA, Hesteria Friska Armynia; SARIYANI, Ni Made Dewi. Perkembangan dan Psikososial Balita Yang Berada Di Tempat Pengungsian Kabupaten Karangasem. Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Peranan Psikologi Bencana Dalam Mengurangi Risiko Bencana, [S.l.], p. 81-90, aug. 2018. Available at: <http://ejournal.unbi.ac.id/index.php/semnaspsikologibencana/article/view/61>. Date accessed: 28 mar. 2024.