Hubungan Antara Resiliensi Dengan Psychological Well- Being Pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali
Abstract
Ketika terjadi suatu bencana, seseorang dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi yang tidak menyenangkan dan mencari jalan keluar atas permasalahan yang dialami. Berbagai perubahan tersebut tentu mempengaruhi kondisi psikologis dan kesejahteraan para korban bencana atau pengungsi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran resiliensi dan psychological well-being para pengungsi dalam menghadapi situasi bencana, serta apakah ada hubungan antara resiliensi dengan psychological well-being pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan penelitian adalah pengungsi Gunung Agung di Karangasem Bali yang berjumlah 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala yaitu kuesioner resiliensi (Mar’ati, 2014) dan psychological well-being (Ryff dalam Utami, 2016). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi pengungsi sebagian besar berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 67,3%, dan tingkat psychological well-being pengungsi juga lebih banyak berada dalam kategori sedang yaitu 82,7%. Berdasarkan uji regresi yang telah dilakukan dipereroleh hasil nilai signifikansi sebesar 0,002 dan nilai r sebesar 0,425. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan psychological well-being pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali.
References
Papalia, D.E, Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2004). Human development (9th ed). New York : McGraw Hill
Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The resilience factor . New York: Random House, Inc.
Rusmiyati, C., & Hikmawati, E. (2012). Penanganan dampak sosial psikologis korban bencana Merapi. Informasi, 17(2), 97-110.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069-1081.
Thoha, M. (2012). Dampak psikologis bencana alam gunung Merapi. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hidayat, R. (2011). Dampak kesehatan mental dan psikososial bencana erupsi gunung Merapi 2010. Simposium Gunung Merapi.
Satria, B., & Sari, M. (2017). Tingkat resiliensi masyarakat di area rawan bencana. Idea Nursing Journal. 8(2), 30-34.
Widiawati, A. (2017). Resiliensi pada remaja yang tinggal di daerah rawan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Utami, S.N. (2016). Pengaruh self management ability terhadap psychological well- being penderita diabetes mellitus tipe 2. Tesis. Universitas Surabaya.