PERSEPSI PENDERITA HIPERTENSI TERHADAP PENGGUNAAN OBAT HERBAL DALAM TERAPI KOMPLEMENTER HIPERTENSI DI KOTA DENPASAR

Penulis

  • Califia Ersa Vinata Universitas Bali Internasional

Kata Kunci:

HIPERTENSI, PERSEPSI, TERAPI KOMPLEMENTER

Abstrak

Latar Belakang: Hipertensi atau Silent killer merupakan kondisi ketika tekanan sistolik terukur ≥140 mmHg atau tekanan diastolik terukur ≥90 mmHg. Prevalensi penderita hipertensi di Kota Denpasar masih terbilang cukup tinggi yaitu sebanyak 177.627 perkiraan penderita hipertensi di Kota Denpasar pertahun 2019. Salah satu pengobatan alternatif yang dapat menjadi pilihan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi herbal. Terapi herbal adalah terapi komplementer menggunakan tumbuhan yang berkhasiat obat. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik responden, mengetahui persepsi penderita hipertensi terhadap penggunaan obat herbal dalam terapi komplementer hipertensi dan mengetahui jenis herbal yang digunakan terapi komplementer hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode: Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive sampling. Sampel penelitian merupakan penderita hipertensi yang menggunakan terapi kombinasi konvensional dan komplementer herbal, usia >17-65tahun, menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan software SPSS.

Hasil: Mayoritas penderita hipertensi termasuk ke dalam rentang usia 46-65 tahun (Lansia) yaitu sebanyak 71 orang (71%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 57 orang (57%). Responden yang memiliki persepsi positif sebesar 55% dan yang memiliki persepsi negatif sebesar 45%. Jenis herbal yang digunakan yaitu buah mentimun, melon, semangka, daun seledri, daun salam, daun kelor, daun meniran, bawang putih dan jahe.

Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa mayoritas persepsi penderita hipertensi terhadap penggunaan obat herbal dalam terapi komplementer hipertensi bernilai positif. Hal tersebut berarti, responden percaya bahwa herbal memiliki manfaat serta dapat membantu mengurangi biaya pengobatan. Jenis herbal yang paling banyak digunakan yaitu buah mentimun (40%) dan daun seledri (30%).

 

Kata Kunci: Hipertensi, persepsi, terapi komplementer.

Referensi

Abdi Iswahyudi Yasril, Mellissa Aprilia Putri, Ani Idahyanti, Ardakia Oktorilyani dan Riani Gori. 2020. Pengaruh Bawang Putih (Rubah) Terhadap Penurunan Tekanan Darah di Padang Gamuak Kelurahan Tarok Dipo Tahun 2020. Empowering Society Journal; Vol. 1, No.2; 77-88. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kebidanan. Universitas Fort De Kock.

Braga, S. S. 2019. Ginger: Panacea or consumer’s hype Applied Sciences (Switzerland), 9(8).

Budiman dan Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika pp 66-69.

Estiningsih, SH. 2012. Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Faktor Lain dengan Kejadian Hipertensi pada Kelompok Usia 18-44 Tahun di Kelurahan Sukamaju Depok Tahun 2012. Depok, Universitas Indonesia.

Hidayat, S., dan Napitupulu, R. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: Agriflo.

Irwanto. 2002. Psikologi Umum. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kemenkes RI. 2017. Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016.

Khotimah, N. 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Asupan Natrium dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Lovindy PL, Tatik M. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Pada Penderita Hipertensi. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro.

Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya: Airlangga.

Negara, C.K., Erna, dan Anna. 2018. The Effect of Cucumber Juice (Cucumis sativus) Toward Hypertension of Elderly at Tresna Werdha Budi Sejahtera Social Institution of Banjarbaru South Borneo 2017. Indonesian Journal Nursing Practices; 2 (1): 16-21.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Oktadoni, S., & Fitria, T. 2016. Khasiat Daun Seledri Terhadap Tekanan Darah Tinggi pada Pasien Hiperkolesterolmia. Jurnal Majority; 5(2), 120–125.

Pradani, A.D.A., Ambar, M., dan Isna, Q., 2018. Predictors of Hypertension in Post Menopausal Women in Surakarta, Central Java. Journal of Epidemiology and Public Health; 3 (3): 312-322.

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Rizki, M.I., dan Ester, M.H. 2015. Review: Aktivitas Farmakologis, Senyawa Aktif, dan Mekanisme Kerja Daun Salam (Syzygium polyanthum; 239-244. Padang, 6 -7 November 2015: Seminar Nasional & Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi & Klinik 5”.

Rusnoto dan Hengki, H., 2018, Hubungan Stres Kerja Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pekerja Pabrik di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 9 (2): 112.

Sazzaki, Ridia. (2011). Resep Obat Herbal dan Pijat Refleksi. Jakarta. Bintang Indonesia.

Yuwono, G. A., Ridwan, M., & Hanafi, M. 2017. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Magelang. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 55-66.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-09-01